Spain Trip : Menelusuri Jejak Islam di Andalusia
Tak terasa sudah di akhir bulan November dan besok memasuki awal bulan Desember. Tahun 2020 bentar lagi berlalu, tinggal menghitung hari. Tahun ini sudah fix saya tidak traveling sama sekali, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Mungkin dalam sebulan hanya 1 atau 2 kali berpergian. Kondisi seperti ini pastinya membuat saya sangat khawatir untuk berpergian, walaupun sudah "new normal".
Kangen sekali rasanya bisa traveling seperti sebelumnya, tapi sayang belum memungkinkan. Pandemi masih belum berakhir. Salah satu yang dilakukan saya saat kangen-kangennya untuk traveling adalah melihat foto-foto kenangan traveling sebelumnya. Salah satunya saat traveling ke Spanyol yang ternyata sudah 5 tahun yang lalu.
Kali ini saya ingin berbagi itinerary perjalanan ke Spanyol selama empat hari, sambil flashback kembali. Saya melalukan perjalanan ke Spanyol saat musim gugur di bulan November tahun 2015 yang lalu, sudah lima tahun berlalu. Perjalanan kala itu tidak hanya Spanyol sebagai destinasi perjalanan, saya juga menggunjungi Maroko sebelum singgah di Spanyol, yang sudah saya ceritakan disini.
Awalnya ke Spanyol hanya untuk menjelajahi karya arsitek Antoni Gaudi di Barcelona dan Frank Owen Gehry di Bilbao, berubah haluan menjadi jelajah jejak Islam di Andalusia. Kalau kalian belum tahu, Andalusia itu apa? berdasarkan wikipedia, Andalusia merupakan wilayah otonomi Spanyol yang ibu kotanya ialah Sevilla (sayang saya tidak sempat ke Sevilla saat itu). Andalusia ini terletak dibagian selatan negara Spanyol. Nama Andalusia berasal dari kata Al-Andalus dari bahasa Arab yang merujuk kepada bagian dari jazirah Iberia yang dahulu berada di bawah pemerintahan Muslim.
Hari ke 1 : Tarifa - Granada
![]() |
Kapal feri yang saya naiki untuk menyebrang dari Maroko ke Spanyol |
![]() |
Suasana interior kapal yang cenderung sepi |
![]() |
Benua Afrika yang terlihat dari Kota Tarifa, Spanyol |
Perjalanan selanjutnya menuju Kota Granada. Sampai di sana malam hari dan udaranya sangat dingin. Udara di Kota Granada ini lebih dingin dibandingkan dengan kota yang lain karena letaknya yang berada di kaki gunung Sierra Nevada.
Hari ke 2 : Granada - Cordoba
![]() |
The Alhambra Palace |
Alhambra menjadi destinasi kami saat di Granada, yang merupakan tempat bersejarah perkembangan Islam di Andalusia. Alhambra ini adalah nama sebuah kompleks istana juga sebuah benteng dari peninggalan kekhalifahan bani ummayyah.
![]() |
Alhambra |
![]() |
Generalife salah satu bangunan menarik di Alhambra |
Alhambra ini tempat yang harus dikunjungi kalau lagi di Granada. Sebaiknya menyediakan waktu sehari full untuk mengunjungi komplek istana ini kalau ingin mengeksplor semuanya karena komplesknya sangat luas.
![]() |
Sepanjang jalan banyak toko-toko souvenir di dekat Mezquita At Taqwa |
Saya sampai di Cordoba malam hari. Setelah makan malam kami menonton pertunjukan flamenco yang merupakan pertunjukan musik dan tari khas spanyol. Jujur saja saat saya menonton pertunjukan ini agak mengantuk karena sudah lelah dan sudah terlalu malam juga, tapi sempat dikagetkan beberapa kali oleh suara hentakan sepatunya si penari.
Hari ke 3: Cordoba - Madrid
![]() |
Interior Great Mosque of Cordoba |
Hari ini saya menggunjungi The Great mosqque of Cordoba yang merupakan masjid peninggalan masa kejayaan islam di andalusia. Namun setelah Spanyol di kuasai Raja Ferdinan dan Ratu Isabella, masjid ini berubah fungsi menjadi gereja. Saat ini selain gereja bangunan ini juga difungsikan menjadi museum.
![]() |
Eksterior Great Mosque of Cordoba |
![]() |
Cybele Palace & Plaza de Cibeles |
Hari ini hari terakhir saya di Spanyol. Pagi hari kami menyempatkan melihat beberapa bagunan terkenal di Madrid, seperti Royal Palace of Madrid, Plaza de Toros de Las Vegas tempat pertunjukan matador. Sempat berfoto juga di Santiago Bernabeu Stadium markasnya Real Madrid dan melewati Plaza de Cibeles. Setelah itu acara makan siang dan waktu bebas yang dihabiskan untuk mencari oleh-oleh layaknya orang Indonesia selalu menyempatkan membeli oleh-oleh. Setelah selesai langsung ke bandara untuk persiapan pulang ke Indonesia. Tidak terasa empat hari untuk explore Andalusia, waktu yang singkat untuk mengeksplor negara matador itu.
Saat di bandara kami yang berhijab mendapatkan pemeriksaan yang lebih ketat oleh petugasnya. Petugas wanita memeriksa wanita yang berhijab dari kepala hingga ujung kaki. Mungkin karena saat itu lagi heboh bom di Paris jadi beberapa pihak di eropa agak mencurigai muslim karena sering ada anggapan negatif kalau teroris itu adalah umat muslim padahalkan belum tentu. Saya ngerasa perlakuan tersebut termasuk diskriminasi sih, karena cuma wanita yang berhijab yang diperiksa seperti itu. Petugasnya waktu itu pun jutek banget dan saya merasa risih disentuh-sentuh dari atas sampai bawah. Kalau mau lebih positif thinking, mungkin karena berhijab jadi ketutup, jadi dikhawatirkan menyembunyikan sesuatu dibalik pakaiannya. Pengalaman di imigrasi yang kurang menyenangkan.
Empat hari untuk explore Andalusia merupakan waktu yang singkat untuk menjelajahi semua kotanya. Saran saya jika ingin mengeksplore Andalusia sebaiknya bisa menyediakan waktu minimal seminggu agar bisa menggunjungi semua kotanya. Karena saya hanya empat hari ada kota Andalusia yang tidak sempat dikunjungi seperti Sevilla, Malaga, Toledo.
0 komentar